Sabtu, 23 Maret 2013

Terapi Psikoanalisa

Dina Fenisha Azmi
3PA02
Psikoterapi
19510120



Terapi Psikoanalisa 
 
Terapi Psikoanalisa adalah  terapi yang berdasarkan pada teori-teori dan teknik-teknik yang pertama kali dikembangkan oleh Sigmund Freud dan selanjutnya dimodifikasi oleh pengikut-pengikutnya dan mereka yang membentuk pendekatan saingan.

Terapi Psikoanalisa didasari oleh 3 asumsi dasar tentang gangguan mental
  1. gangguan mental berasal  dari konflik intrapsikis yang tidak terpecahkan
  2. konflik intrapsikis ini sebagian besar tidak disadari
  3. konflik intrapsikis yang tidak disadari ini ada hubungannya dengan pengalaman masa kecil dan merupakan representasi dari konflik infantil yang inadequately resolve.
Teknik-teknik terapi psikoanalisa adalah sebagai berikut :
  1. asosiasi bebas
    • teknik inti dalam terapi psikoanalisa
    • prosedurnya, pasien biasanya berbaring di couch diminta untuk mengatakan apa saja yang ada dipikirannya tanpa menyensor pikiran-pikiran tersebut.
    • salah satu alat dasar membuka pintu keinginan-keinginan, fantasi, dan motivasi unconscious
    • tugas analisisnya yaitu mengidentifisir bahan-bahan yang direpres dalam unconscious menginterpretasi bahan-bahan tersebut kepada klien, membimbing klien ke arah insight yang lebih besar kedalam dinamika yang mendasari hal-hal yang unconscious tadi
  2. analisi mimpi
    • penting untuk membuka bahan - bahan unconscious dan insight terhadap problem yang tidak terselesaikan
    • freud mengatakan mimpi adalah the royal road to the unconscious karena dalam tidur defense melemah dan perasaan-perasaan yang direpres muncul kepermukaan.
    • ada 2 tingkatan isi mimpi yaitu latent content dan manifest content
    • proses transformasi latent content ke manifest content yaitu dream work (proses merubah materi yang unacceptable)
    • tugas analisis yaitu membuka arti yang terselubung dengan mempelajari simbol-simbol di dalam manifest content.
  3. analisa dan interpretasi terhadap resistence
    • resistance yaitu segala sesuatu yang menghambat kemajuan terapi dan menghambat atau prevent klien mengeluarkan bahan-bahan yang unconscious tadi.
    • menurut freud resistance adalah dinamika yang tidak disadari yang berusaha melindungi individu dari anxiety yang tidak dapat ditolerir
    • tugas analisisnya yaitu menunjukkan resistance kepada klien dan menginterpretasi kepada resistance dengan tujuan menolong klien menyadari sebab-sebab adanya resistance tersebut sehingga klien dapat menghadapinya
  4. analisa dan interpretasi terhadap tranference
    • transference terjadi ketika klien membangkitkan kembali konflik-konflik masa lalu mengenai cinta, seksualitas, kebencian, anxiety, penolakan, membawanya ke masa kini, mengalaminya lagi, mengattachmentnya kepada trapis (klien memindahkan perasaan-perasaan terhadap significant other dimasa lalunya kepada trapis)
    • ada love (positive) dan hostile (negative)
    • tugas analisisnya ialah menginterpretasi transference agar klien mendapat insight terhadap fiksasi dan deprivasinya untuk mengerti pengaruh masa lalu terhadap berfungsinya mereka dimasa kini
    • meolong klien "work-through" konflik-konflik lama yang membuat mereka terfikser dan menghambat pertumbuhan emosi.

      Kelemahan dari pendekatan ini adalah:
       
    •   Pandangan yang terlalu determistik dinilai terlalu merendahkan martabat kemanusiaan
    •  Terlalu banyak menekankan kepada masa kanak-kanak dan menganggap kehidupan  
       seolah-olah ditentukan oleh  masa lalu.
      Hal ini memberikan gambaran seolah-olah  tanggung
       jawab individu berkurang.
       
    •    Cenderung meminimalkan rasionalitas
    •  Kurang efisien dari segi waktu dan biaya

      Kelebihan dari pendekatan ini adalah
    • Penggunaan terapi wicara
    • Kehidupan mental individu menjadi bisa dipahami, dan dapat memahami sifat manusia untuk meredakan penderitaan manusia.
    • Pendekatan ini dapat mengatasi kecemasan melalui analisis atas mimpi-minpi, resistensi-resistensi dan transferensi-trasnferensi
    • Pendekatan ini memberikan kepada konselor suatu kerangka konseptual untuk melihat tingkah laku serta untuk memahami sumber-sumber dan fungsi simptomatologi.  

      sumber
      http://paul-arjanto.blogspot.com/2011/06/teori-dan-pendekatan-konseling.html
      modul dari mercubuana.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar