Dina Fenisha Azmi
3PA02
19510120
3PA02
19510120
Terapi Eksistensial
Dalam terapi eksistensial, klien berjalan melalui berbagai pengalaman. Awalnya, mereka berharap terapis untuk menempatkan mereka dalam hubungan yang otentik. Hubungan ini membentuk dasar untuk penyembuhan dan pertumbuhan. Jadi, dalam hubungan ini, di mana konsumen melintasi batas-batas yang ditetapkan, terapis memastikan bahwa ada keterbatasan yang tepat dan batas-batas dengan konsumen. Para terapis juga memainkan peran membantu konsumen untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam dan pembukaan hubungan mereka. Hal ini diikuti oleh proses-proses di mana konsumen diberikan kesadaran yang lebih dalam tentang diri mereka sendiri. Hal ini dikembangkan dengan membuat klien untuk mengeksplorasi karakter mereka sendiri, dan di hadapan bimbingan terapis s. Selanjutnya, terapis membantu pelanggan untuk membangun sebuah cara baru untuk mengeksplorasi dan memahami pengalaman mereka sendiri.
Memandang manusia dengan dimensi-dimensi dasar
a. kapasitas kesadaran diri
b. bebas dan bertanggung jawab
c. komitmen
d. kemampuan memilih dalam ketidakpastian
e. memiliki keunikan dan identitas
f. memiliki kemampuan untuk menentukan pilihan berdasarkan dirinya sendiri
g. mencapai kebermaknaan, nilai-nilai, tujuan dan harapan
h. kecemasan
i. kesadaran akan kematian dan ketidakberartian
Penerapan Teknik dan Prosedur Terapeutik
Pendekatan eksistensial pada dasarnya tidak memiliki perangkat teknis yang siap pakai seperti kebanyakan pendekatan lainya. Pendekatan ini bisa menggunakan beberapa teknik dan konsep psikoanalitik, juga bisa menggunakan teknik kognitif-behavioral. Metode yang berasal dari Gestalt dan analis Transaksional pun sering digunakan. Akan tetapi pada intinya, teknik dari pendekatan ini adalah penggunaan kemampuan dari pribadi terapis itu sendiri.
Pendekatan eksistensial pada dasarnya tidak memiliki perangkat teknis yang siap pakai seperti kebanyakan pendekatan lainya. Pendekatan ini bisa menggunakan beberapa teknik dan konsep psikoanalitik, juga bisa menggunakan teknik kognitif-behavioral. Metode yang berasal dari Gestalt dan analis Transaksional pun sering digunakan. Akan tetapi pada intinya, teknik dari pendekatan ini adalah penggunaan kemampuan dari pribadi terapis itu sendiri.
Pada saat terapis menemukan keseluruhan dari diri
klien, maka saat itulah proses terapeutik berada pada saat yang terbaik.
Penemuan kreatifitas diri terapis muncul dari ikatan saling percaya dan
kerjasama yang bermakna dari klien dan terapis.
Proses konseling oleh para eksistensial meliputi
tiga tahap. Dalam tahap pendahuluan, konselor membantu klien dalam
mengidentifikasi dan mengklarifikasi asumsi mereka terhadap dunia. Klien diajak
mendefinisikan cara pandang agar eksistensi mereka diterima. Konselor mengajarkan
mereka bercermin pada eksistensi mereka dan meneliti peran mereka dalam hal
pencitpaan masalah dalam kehidupan mereka.
Pada tahap pertengahan, klien didorong agar
bersemangat untuk lebih dalam meneliti sumber dan otoritas dari system mereka.
Semangat ini akan memberikan klien pemahaman baru dan restrukturisasi nilai dan
sikap mereka untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan dianggap pantas.
Tahap Terakhir berfokus pada untuk bisa
melaksanakan apa yang telah mereka pelajari tentang diri mereka. Klien didorong
untuk mengaplikasikan nilai barunya dengan jalan yang kongkrit. Klien biasanya
akan menemukan kekuatan untuk menjalani eksistensi kehidupanya yang memiliki
tujuan. Dalam perspektif eksistensial, teknik sendiri dipandang alat untuk
membuat klien sadar akan pilihan mereka, serta bertanggungjawab atas
penggunaaan kebebasan pribadinya.
sumber
Riyanti,B.P. Dwi dan Hendro Prabowo.1998.Psikologi Umum 2. Jakarta:Universitas Gunadarma
http://www.psikologizone.com/konseling-terapi-pendekatan-eksistensial/06511676
modul mercubuana.ac.id
http://id.prmob.net/psikoterapi/irvin-d-yalom/eksistensialisme-1793492.html
sumber
Riyanti,B.P. Dwi dan Hendro Prabowo.1998.Psikologi Umum 2. Jakarta:Universitas Gunadarma
http://www.psikologizone.com/konseling-terapi-pendekatan-eksistensial/06511676
modul mercubuana.ac.id
http://id.prmob.net/psikoterapi/irvin-d-yalom/eksistensialisme-1793492.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar