Minggu, 31 Maret 2013

Terapi Eksistensial



Dina Fenisha Azmi
3PA02
19510120


Terapi Eksistensial


Dasar dari terapi Humanistik adalah penekanan keunikan setiap individu serta memusatkan perhatian pada kecenderungan alami dalam pertumbuhan perwujudan dirinya. Dalam terapi ini para ahli tidak mencoba menafsirkan perilaku penderita, tetapi bertujuan untuk memperlancar kajian pikiran dan perasaan seseorang dan membantunya memecahkan masalahnya sendiri.
Dalam terapi eksistensial, klien berjalan melalui berbagai pengalaman. Awalnya, mereka berharap terapis untuk menempatkan mereka dalam hubungan yang otentik. Hubungan ini membentuk dasar untuk penyembuhan dan pertumbuhan. Jadi, dalam hubungan ini, di mana konsumen melintasi batas-batas yang ditetapkan, terapis memastikan bahwa ada keterbatasan yang tepat dan batas-batas dengan konsumen. Para terapis juga memainkan peran membantu konsumen untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam dan pembukaan hubungan mereka. Hal ini diikuti oleh proses-proses di mana konsumen diberikan kesadaran yang lebih dalam tentang diri mereka sendiri. Hal ini dikembangkan dengan membuat klien untuk mengeksplorasi karakter mereka sendiri, dan di hadapan bimbingan terapis s. Selanjutnya, terapis membantu pelanggan untuk membangun sebuah cara baru untuk mengeksplorasi dan memahami pengalaman mereka sendiri.


Memandang manusia dengan dimensi-dimensi dasar
a. kapasitas kesadaran diri
b. bebas dan bertanggung jawab
c. komitmen
d. kemampuan memilih dalam ketidakpastian
e. memiliki keunikan dan identitas
f. memiliki kemampuan untuk menentukan pilihan berdasarkan dirinya sendiri
g. mencapai kebermaknaan, nilai-nilai, tujuan dan harapan
h. kecemasan
i. kesadaran akan kematian dan ketidakberartian
 
Penerapan Teknik dan Prosedur Terapeutik
Pendekatan eksistensial pada dasarnya tidak memiliki perangkat teknis yang siap pakai seperti kebanyakan pendekatan lainya. Pendekatan ini bisa menggunakan beberapa teknik dan konsep psikoanalitik, juga bisa menggunakan teknik kognitif-behavioral. Metode yang berasal dari Gestalt dan analis Transaksional pun sering digunakan. Akan tetapi pada intinya, teknik dari pendekatan ini adalah penggunaan kemampuan dari pribadi terapis itu sendiri.

Pada saat terapis menemukan keseluruhan dari diri klien, maka saat itulah proses terapeutik berada pada saat yang terbaik. Penemuan kreatifitas diri terapis muncul dari ikatan saling percaya dan kerjasama yang bermakna dari klien dan terapis.
Proses konseling oleh para eksistensial meliputi tiga tahap. Dalam tahap pendahuluan, konselor membantu klien dalam mengidentifikasi dan mengklarifikasi asumsi mereka terhadap dunia. Klien diajak mendefinisikan cara pandang agar eksistensi mereka diterima. Konselor mengajarkan mereka bercermin pada eksistensi mereka dan meneliti peran mereka dalam hal pencitpaan masalah dalam kehidupan mereka.
Pada tahap pertengahan, klien didorong agar bersemangat untuk lebih dalam meneliti sumber dan otoritas dari system mereka. Semangat ini akan memberikan klien pemahaman baru dan restrukturisasi nilai dan sikap mereka untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan dianggap pantas.
Tahap Terakhir berfokus pada untuk bisa melaksanakan apa yang telah mereka pelajari tentang diri mereka. Klien didorong untuk mengaplikasikan nilai barunya dengan jalan yang kongkrit. Klien biasanya akan menemukan kekuatan untuk menjalani eksistensi kehidupanya yang memiliki tujuan. Dalam perspektif eksistensial, teknik sendiri dipandang alat untuk membuat klien sadar akan pilihan mereka, serta bertanggungjawab atas penggunaaan kebebasan pribadinya.

sumber
Riyanti,B.P. Dwi dan Hendro Prabowo.1998.Psikologi Umum 2. Jakarta:Universitas Gunadarma
http://www.psikologizone.com/konseling-terapi-pendekatan-eksistensial/06511676
modul mercubuana.ac.id
http://id.prmob.net/psikoterapi/irvin-d-yalom/eksistensialisme-1793492.html

Sabtu, 23 Maret 2013

Terapi Psikoanalisa

Dina Fenisha Azmi
3PA02
Psikoterapi
19510120



Terapi Psikoanalisa 
 
Terapi Psikoanalisa adalah  terapi yang berdasarkan pada teori-teori dan teknik-teknik yang pertama kali dikembangkan oleh Sigmund Freud dan selanjutnya dimodifikasi oleh pengikut-pengikutnya dan mereka yang membentuk pendekatan saingan.

Terapi Psikoanalisa didasari oleh 3 asumsi dasar tentang gangguan mental
  1. gangguan mental berasal  dari konflik intrapsikis yang tidak terpecahkan
  2. konflik intrapsikis ini sebagian besar tidak disadari
  3. konflik intrapsikis yang tidak disadari ini ada hubungannya dengan pengalaman masa kecil dan merupakan representasi dari konflik infantil yang inadequately resolve.
Teknik-teknik terapi psikoanalisa adalah sebagai berikut :
  1. asosiasi bebas
    • teknik inti dalam terapi psikoanalisa
    • prosedurnya, pasien biasanya berbaring di couch diminta untuk mengatakan apa saja yang ada dipikirannya tanpa menyensor pikiran-pikiran tersebut.
    • salah satu alat dasar membuka pintu keinginan-keinginan, fantasi, dan motivasi unconscious
    • tugas analisisnya yaitu mengidentifisir bahan-bahan yang direpres dalam unconscious menginterpretasi bahan-bahan tersebut kepada klien, membimbing klien ke arah insight yang lebih besar kedalam dinamika yang mendasari hal-hal yang unconscious tadi
  2. analisi mimpi
    • penting untuk membuka bahan - bahan unconscious dan insight terhadap problem yang tidak terselesaikan
    • freud mengatakan mimpi adalah the royal road to the unconscious karena dalam tidur defense melemah dan perasaan-perasaan yang direpres muncul kepermukaan.
    • ada 2 tingkatan isi mimpi yaitu latent content dan manifest content
    • proses transformasi latent content ke manifest content yaitu dream work (proses merubah materi yang unacceptable)
    • tugas analisis yaitu membuka arti yang terselubung dengan mempelajari simbol-simbol di dalam manifest content.
  3. analisa dan interpretasi terhadap resistence
    • resistance yaitu segala sesuatu yang menghambat kemajuan terapi dan menghambat atau prevent klien mengeluarkan bahan-bahan yang unconscious tadi.
    • menurut freud resistance adalah dinamika yang tidak disadari yang berusaha melindungi individu dari anxiety yang tidak dapat ditolerir
    • tugas analisisnya yaitu menunjukkan resistance kepada klien dan menginterpretasi kepada resistance dengan tujuan menolong klien menyadari sebab-sebab adanya resistance tersebut sehingga klien dapat menghadapinya
  4. analisa dan interpretasi terhadap tranference
    • transference terjadi ketika klien membangkitkan kembali konflik-konflik masa lalu mengenai cinta, seksualitas, kebencian, anxiety, penolakan, membawanya ke masa kini, mengalaminya lagi, mengattachmentnya kepada trapis (klien memindahkan perasaan-perasaan terhadap significant other dimasa lalunya kepada trapis)
    • ada love (positive) dan hostile (negative)
    • tugas analisisnya ialah menginterpretasi transference agar klien mendapat insight terhadap fiksasi dan deprivasinya untuk mengerti pengaruh masa lalu terhadap berfungsinya mereka dimasa kini
    • meolong klien "work-through" konflik-konflik lama yang membuat mereka terfikser dan menghambat pertumbuhan emosi.

      Kelemahan dari pendekatan ini adalah:
       
    •   Pandangan yang terlalu determistik dinilai terlalu merendahkan martabat kemanusiaan
    •  Terlalu banyak menekankan kepada masa kanak-kanak dan menganggap kehidupan  
       seolah-olah ditentukan oleh  masa lalu.
      Hal ini memberikan gambaran seolah-olah  tanggung
       jawab individu berkurang.
       
    •    Cenderung meminimalkan rasionalitas
    •  Kurang efisien dari segi waktu dan biaya

      Kelebihan dari pendekatan ini adalah
    • Penggunaan terapi wicara
    • Kehidupan mental individu menjadi bisa dipahami, dan dapat memahami sifat manusia untuk meredakan penderitaan manusia.
    • Pendekatan ini dapat mengatasi kecemasan melalui analisis atas mimpi-minpi, resistensi-resistensi dan transferensi-trasnferensi
    • Pendekatan ini memberikan kepada konselor suatu kerangka konseptual untuk melihat tingkah laku serta untuk memahami sumber-sumber dan fungsi simptomatologi.  

      sumber
      http://paul-arjanto.blogspot.com/2011/06/teori-dan-pendekatan-konseling.html
      modul dari mercubuana.ac.id