Senin, 05 November 2012

Akulturasi dan Relasi Internakultural

Dina Fenisha Azmi
19510120
Psikologi Lintas Budaya

Pengertian Akulturasi




Akulturasi adalah proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.Secara singkat, akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan atau lebih sehinggamembentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli.

Contoh-contoh akulturasi

  1. Kereta Singo Barong (Cirebon)

Kereta Singa Barong, yang dibuat pada tahun 1549, merupakan refleksidari Cirebon dengan bangsa-bangsa lain. Wajah kereta inimerupakan perwujudan tiga binatang yang digabung menjadi satu, gajahdengan belalainya, bermahkotakan naga dan bertubuh hewan burak. 10 Belalai gajah merupakan persahabatan dengan India yang beragama Hindu,kepala naga melambangkan persahabatan dengan Cina yang beragama Buddha, dan badan burak lengkap dengan sayapnya, melambangkanpersahabatan dengan Mesir yang beragama Islam.Kereta ini dibuat oleh seorang arsitek kereta Panembahan Losari danpemahatnya Ki Notoguna dariKaliwulu. Pahatan pada kereta itumemang detail dan rumit. Mencirikanbudaya khas tiga negara sahabat itu,pahatan wadasan dan megamendung mencirikan khas Cirebon, warna-warna ukiran yang merah-hijau mencitrakan khas Cina. Dalam kereta itu, tiga budaya (Buddha, Hindu, danIslam) digambarkan menjadi satu dalam trisula di belalai gajah.


2.      Keraton Kasepuhan Cirebon
Bangunan arsitektur dan interior Keraton Kasepuhan menggambarkan berbagai macam pengaruh, mulai dari gaya Eropa, Cina, Arab, maupun budaya lokal yang sudah ada sebelumnya, yaitu Hindu dan Jawa. Semua elemen atau unsur budaya di atas melebur pada bangunan Keraton kasepuhan tersebut.Pengaruh Eropa tampak pada tiang-tiang bergaya Yunani. Arsitektur gayaEropa lainnya berupa lengkungan ambang pintu berbentuk setengah lingkaran yang terdapat pada bangunan Lawang Sanga (pintu sembilan).Pengaruh gaya Eropa lainnya adalah pilaster pada dinding-dinding bangunan, yang membuat dindingnya lebih menarik tidak datar. Gaya bangunan Eropa juga terlihat jelas pada bentuk pintu dan jendela pada 11bangunan bangsal Pringgondani, berukuran lebar dan tinggi serta penggunaan jalusi sebagai ventilasi udara. Bangsal Prabayasa berfungsi sebagai tempat menerima tamu-tamu agung.  Bangunan tersebut ditopang oleh tiang saka dari kayu. Tiang saka tersebut diberi hiasan motif tumpal yangberasal dari Jawa. Pengaruh arsitektur Hindu-Jawa yang jelas menonjol adalah bangunan Siti Hinggil yang terletak di bagian paling depan kompleks keraton. Seluruh bangunannya terbuat dari konstruksi batu bata seperti lazimnya bangunan candi Hindu. Kesan bangunan gaya Hindu terlihat kuat terutama pada pintu masuk menuju kompleks tersebut, yaitu berupa gapura berukuran sama atau simetris antara bagian sisi kiri dan kanan seolah dibelah.Pada dinding kiri dan kanan bangsal Agung diberi hiasan tempelan porselen dari Belanda berukuran kecil 110 x 10cm berwarna biru (blauwedelft ) dan berwarna merah kecoklatan. Pada bagian tengahnya diberi tempelan piring porselen Cina berwarna biru. Lukisan pada piring tersebut melukiskan seni lukis Cina dengan teknik perspektif yang bertingkat. Secara keseluruhan, warna keraton tersebut didominasi warna hijau yang identik dengan simbol Islami. Warna emas yang digunakan pada beberapa 12 ornamen melambangkan kemewahan dan keagungan dan warna merah melambangkan kehidupan ataupun surgawi. Bangunan Keraton Kasepuhan menyiratkan perpaduan antara aspek fungsional dan simbolis maupun budaya lokal dan luar. Mencerminkan kemajemukan gaya maupun kekayaan budaya bangsa Indonesia.3


Relasi Interkultural


pengertian Interkultural adalah proses  negosiasi atau pertukaran sistem simbolik yang membimbing perilaku manusin dan membatasi mereka dalam menjalankan fungsinya sebagai kelompok. Fred E. Jandt mengartikan komunikasi antar budaya sebagai interaksi tatap muka diantara orang-orang yang berbeda budayanya.
menurut Stewart L. Tubbs, komunikasi antar budaya adalah komunikasi antar orang -orang yang berbeda budaya (baik dalam arti ras, etnik, atau perbedaan-perbedaan sosial ekonomi). kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan di anut oleh sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke generasi.
Hamid Mowlana menyebutkan komunikasi antar budaya sebagai human flow across national boundaries. misalnya dalam keterlibatan suatau konfrensi internasional dimana bangsa-bangsa darei berbagai negara berkumpu; satu sama lain.



Sumber :
http://indahbungasaputri.blogspot.com/2012/11/akulturasi-dan-relasi-internakultural.html